Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Temper Tantrum: Pengertian dan Cara Mengatasinya

"Tantrum adalah hasil dari energi tinggi dan kemampuan yang tidak mencukupi dalam mengungkapkan keinginan atau kebutuhan “dalam bentuk kata-kata”.

Apakah si kecil Anda saat ini mudah sekali marah? Tenang, itu hanyalah kemarahan sesaat. Perkembangan emosionalnya sedang memasuki babak baru dalam kehidupannya. Bimbinglah mereka dan berikanlah kasih sayang Anda secara tulus.

Suatu hari keponakan saya usia 3 tahun sedang marah besar, entah apa yang menyebabkannya, dia berguling-guling, menendang, berteriak serta membanting. Herannya saya melihat saudara saya santai saja menyikapinya. Saya bertanya kepadanya, kenapa anakmu tidak didiamkan, ditanya gitu apa yang membuatnya marah? Saudara saya hanya tersenyum, itu hanya temper tantrum mas. Tak berselang lama keponakan saya pun akhirnya diam dengan sendirinya, entah karena dia sudah kelelahan atau karena sudah puas meluapkan emosinya.
loading...
Saya pribadi mengakui bahwa baru kali pertama ini mendengar istilah temper tantrum. Setibanya di rumah saya tergerak untuk segera mencari tahu tentang istilah baru yang saya baru dengar dari saudara saya tersebut. Dari beberapa sumber yang saya baca, temper tantrum ternyata hanyalah suatu kondisi emosional yang umum dialami oleh anak-anak usia 1-4 tahun, terjadi pada anak-anak yang belum mampu menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka akibat tidak terpenuhinya keinginan mereka, atau hanya sekedar ingin untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya saja.

Dikutip dari Colorado State University Extension, R.J. Fetsch and B. Jacobson mengatakan bahwa tantrum biasanya terjadi pada usia 2 sampai 3 tahun ketika anak-anak membentuk kesadaran diri. Balita belum cukup memahami kata "aku" dan "keinginan dirinya" tetapi sangat mudah untuk tahu bagaimana memuaskan apa yang diinginkan. Tantrum adalah hasil dari energi tinggi dan kemampuan yang tidak mencukupi dalam mengungkapkan keinginan atau kebutuhan "dalam bentuk kata-kata".
Ada banyak sebab temper tantrum. Beberapa penyebab di antaranya adalah indikator masalah keluarga: Disiplin yang tidak konsisten, mengkritik terlalu banyak, orang tua yang terlalu protektif atau lalai, anak-anak yang tidak memiliki cukup cinta dan perhatian dari orang tua mereka, masalah dengan pernikahan, gangguan bermain, baik untuk masalah emosional orang tua, bertemu dengan orang asing, persaingan dengan saudaranya, memiliki masalah dengan bicara, dan penyakit atau sakit. Penyebab umum lainnya termasuk karena rasa lapar atau lelah.
Loading...
Orang tua dapat belajar bagaimana memelihara dan menegakkan disiplin secara efektif. Terlalu permisif dengan disiplin yang longgar membuat segala sesuatu harus dipenuhi. Sebaliknya, terlalu otoriter tidak baik dalam pengasuhan anak, coba sekali-kali gunakan gaya pengasuhan dengan lebih mendengarkan suara anak. Gaya pengasuhan otoriter adalah gaya pengasuhan yang belum mengakui hak-hak anak. Intinya adalah keseimbangan dalam pengasuhan, kapan orangtua perlu bertindak disiplin dan kapan perlu mendengarkan keinginan dan hak-hak anak.

Dikutip dari Children's Hospital of Philadelphia, berikut ini adalah petunjuk yang paling tepat dan bermanfaat tentang cara mengatasi temper tantrum:
  • Tetap tenang.
  • Terus lakukan kegiatan anda. Abaikan anak sampai dia lebih tenang dan tunjukkan aturan yang sudah disepakati bersama.
  • Jangan memukul anak Anda. Lebih baik mendekapnya dalam pelukan sampai ia tenang.
  • Cobalah untuk menemukan alasan kemarahan anak Anda.
  • Jangan menyerah pada kemarahan anak. Ketika orang tua menyerah, anak-anak belajar untuk menggunakan perilaku yang sama ketika mereka menginginkan sesuatu.
  • Jangan membujuk anak Anda dengan imbalan yang lain untuk menghentikan kemarahannya. Anak akan belajar untuk mendapatkan imbalan.
  • Arahkan perhatian anak pada sesuatu yang lain.
  • Singkirkan benda-benda yang berpotensi berbahaya dari anak Anda.
  • Berikan pujian dan penghargaan perilaku bila tantrum telah selesai.
  • Tetap jaga komunikasi terbuka dengan anak Anda.
Kesimpulannya, temper tantrum bukanlah suatu penyakit berbahaya, namun jika orang tua membiarkannya berlarut-larut dan tidak pernah memberikan solusi yang benar kepada anak, maka perkembangan emosional anak dapat terganggu. Ketika anak Anda sedang menunjukkan gejala-gejala tantrum, tetaplah tenang karena keahlian Anda dalam mengatasi tantrumnya sedang diuji. Bahagia serta berbangga hatilah menjalani profesi Anda sebagai orang tua, bantulah putra-putri Anda agar dapat tumbuh menjadi orang-orang yang mampu mengendalikan emosinya dengan baik suatu hari nanti.

2 comments for "Temper Tantrum: Pengertian dan Cara Mengatasinya"

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete